OMPHALOCELE
Omphalocele
adalah cacat lahir di mana usus bayi atau organ perut lainnya berada di luar
tubuh karena lubang di daerah pusar. Usus yang hanya ditutupi oleh lapisan
tipis jaringan dan dapat dengan mudah dilihat.
Omfalokel adalah cacat dinding perut di dasar tali
pusat (umbilicus); bayi lahir dengan kantung menonjol
melalui defek yang
berisi usus kecil, hati, dan usus besar. Omphalocele
sering dikaitkan dengan cacat lahir
lainnya, seperti kelainan jantung,
atresia ani, masalah kencing, dan cacat genetik. Omphalocele
sangat mirip dengan gastroschisis,
kecuali bahwa organ-organ yang tertutup di dalam
kantung.
Omfalokel
adalah penonjolan isi abdomen melalui dinding abdomen pada titik sambungan
korda umbilicus dan abdomen. (Prillitteri.2002. Perawatan Kesehatan Ibu dan
Anak Hal. 520).
Etiologi
Menurut Rosa M. Scharin (2004),
etiologi pasti dari omphalocele belum diketahui. Beberapa teori telah
dipostulatkan, seperti :
1. Kegagalan kembalinya usus ke dalam abdomen dalam 10-12 minggu yaitu kegagalan lipatan mesodermal bagian lateral untuk berpindah ke bagian tengah dan menetapnya the body stalk selama gestasi 12 minggu.
2. Faktor resiko tinggi yang berhubungan dengan omphalokel adalah resiko tinggi kehamilan seperti :
a. Infeksi dan penyakit pada ibu
b. Penggunaan obat-obatan berbahaya, merokok,
c. Kelainan genetik
d. Defesiensi asam folat
e. Hipoksia
f. Salisil dapat menyebabkan defek pada dinding abdomen.
g. Asupan gizi yang tak seimbang
h. Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil.
1. Kegagalan kembalinya usus ke dalam abdomen dalam 10-12 minggu yaitu kegagalan lipatan mesodermal bagian lateral untuk berpindah ke bagian tengah dan menetapnya the body stalk selama gestasi 12 minggu.
2. Faktor resiko tinggi yang berhubungan dengan omphalokel adalah resiko tinggi kehamilan seperti :
a. Infeksi dan penyakit pada ibu
b. Penggunaan obat-obatan berbahaya, merokok,
c. Kelainan genetik
d. Defesiensi asam folat
e. Hipoksia
f. Salisil dapat menyebabkan defek pada dinding abdomen.
g. Asupan gizi yang tak seimbang
h. Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil.
3. Baru-baru ini,
peneliti CDC telah melaporkan temuan penting tentang beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi risiko memiliki bayi dengan omphalocele:
- Alkohol dan tembakau: Wanita yang mengkonsumsi alkohol atau perokok berat (lebih dari 1 bungkus sehari) lebih cenderung memiliki bayi dengan omphalocele.
- Obesitas: Wanita yang obesitas atau kelebihan berat badan sebelum hamil lebih mungkin untuk memiliki bayi dengan omphalocele.
PATOFISIOLOGI
1.
Selama
perkembangan embrio,ada suatu kelemahan yang terjadi pada dinding abdomen
semasa embrio yang mana menyebabkan herniasi pada isi usus pada salah satu
samping umbilikus.hal ini menyebabakan
organ visera abdomen keluar dari kapasitas abdomen dan terbungkus
kantong.
2.
Terjadinya
penurunan kapasitas abdomen yang dianggap anomaly.
3.
Gastrokisis
terbentuk akibat kegagalan fungsi dalam pembentukan dinding abdomen ,dan
terbentuk defek.
4.
Letak defek
umumnya di sebelah kanan umbilikus
5.
Usus
sebagian besar berkembang di luar rongga abdomen janin,akibatnya usus menjadi
tebal dan kaku karena pengendapan dan iritasi dari cairan as.amino,usus juga
terlihat pendek dan rongga abdomen sempit.
6.
Usus,visera
dan seluruh permukaan rongga abdomen yang berhubungan dengan dunia luar menyebabkan penguapan dan pancaran panas dari
tubuh cepat berlangsung,sehingga terjadi dehidrasi dan hipotermi,kontaminasi
usus dengan kuman dapat terjadi,dan distensi usus sehingga mempersulit koreksi
pemasukan kerongga abdomen pada saat pembedahan.
7.
Embriogenesis
pada saat janin berumur 5 -6 minggu isi abdomen terletak diluar embrio.pada
usia 10minggu terjadi pegembangan lumen
abdomen sehingga usus dari extra peritoneum akan masukke rongga
perut.bila proses ini terhambat maka akan terbentuk kantong di pangkal
umbilikus yang terisi usus,lambung dan kadang hati.dindingnya tipis terdiri
dari lapisan peritoneum dan lapisan amino yang keduanya bening sehingga isi
kantong tampak keluar,keadaan ini disebut omfalokel.bila usus keluar di titik
terlemah dikanan umbilikus,usus akan berada diluar rongga perut tanpa di
bungkus,peritoneum dan amino keadaan ini disebut gastrokhisis.
MANIFESTASI KLINIS
Menurut A.H.
Markum (1991), manifestasi dari omphalokel adalah :
1. Organ visera / internal abdomen keluar
2. Penonjolan pada isi usus
3. Teridentifikasi pada prenatal dengan ultrasound
Sedang tanda yang lain :
1. Apabila berukuran kecil di dalam korda umbilicus terdapat sembuhan yang berisi usus
2. Apabila ukuran besaar di dalam korda berisi hati dan usus
3. Tali pusat tampak terletak di daerah apeckantong dengan pembuluh darah umbilicus meluncur se3panjang kantong masuk kedalam rongga perut
4. Sering ditemukan pada bayi premature
5. Umbilicus menonjol keluar.
1. Organ visera / internal abdomen keluar
2. Penonjolan pada isi usus
3. Teridentifikasi pada prenatal dengan ultrasound
Sedang tanda yang lain :
1. Apabila berukuran kecil di dalam korda umbilicus terdapat sembuhan yang berisi usus
2. Apabila ukuran besaar di dalam korda berisi hati dan usus
3. Tali pusat tampak terletak di daerah apeckantong dengan pembuluh darah umbilicus meluncur se3panjang kantong masuk kedalam rongga perut
4. Sering ditemukan pada bayi premature
5. Umbilicus menonjol keluar.
PENATALAKSANAAN
Apabila
terdiagnosa omphalokel pada masa prenatal maka sebaiknya dilakukan informed
consent pada orang tua tentang keadaan janin, resiko terhadap ibu, dan
prognosis. Informed consent sebaiknya melibatkan ahli kandungan, ahli anak dan
ahli bedah anak. Keputusan akhir dibutuhkan guna perencanaan dan
penatalaksanaan berikutnya berupa melanjutkan kehamilan atau mengakhiri
kehamilan. Bila melanjutkan kehamilan sebaiknya dilakukan observasi melalui
pemeriksaan USG berkala juga ditentukan tempat dan cara melahirkan. Selama
kehamilan omphalokel mungkin berkurang ukurannya atau bahkan ruptur sehingga
mempengaruhi pronosis.
Oak Sanjai
(2002) meyebutkan bahwa komplikasi dari partus pervaginam pada bayi dengan
defek dinding abdomen kongenital dapat berupa distokia dengan kesulitan
persalinan dan kerusakan organ abdomen janin termasuk liver.Walaupun demikian,
sampai saat ini persalinan melalui sectio caesar belum ditentukan sebagai
metode terpilih pada janin dengan defek dinding abdomen.Ascraft (1993)
menyatakan bahwa beberapa ahli menganjurkan pengakhiran kehamilan jika
terdiagnosa omphalokel yang besar atau janin memiliki kelainan konggenital
multipel.
Penatalaksanan postnatal (setelah kelahiran)
Penatalaksannan
postnatal meliputi penatalaksanaan segera setelah lahir (immediate postnatal), kelanjutan
penatalakasanaan awal apakah berupa operasi atau nonoperasi (konservatif) dan
penatalaksanaan postoperasi. Secara umum penatalaksanaan bayi dengan
omphalokele dan gastroskisis adalah hampir sama. Bayi sebaiknya dilahirkan atau
segera dirujuk ke suatu pusat yang memiliki fasilitas perawatan intensif
neonatus dan bedah anak.Bayi-bayi dengan omphalokel biasanya mengalami lebih
sedikit kehilangan panas tubuh sehingga lebih sedikit membutuhkan resusitasi
awal cairan dibanding bayi dengan gastroskisis.
Konservatif
Dilakukan
bila penutupan secara primer tidak memungkinkan, misalnya pada omfalokel dengan
diameter > 5 cm. Perawatan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Bayi dijaga
agar tetap hangat
b. Kantong
ditutup kasa steril dan ditetesi NaCl 0,9%
c. Posisi
penderita miring
d. NGT diisap
tiap 30 menit
Penatalaksanaan nonnoperasi (konservatif)
Penatalaksanaan
omfalokel secara konservatif dilakukan pada kasus omfalokel besar atau terdapat
perbedaan yang besar antara volume organ-organ intraabdomen yang mengalami
herniasi atau eviserasi dengan rongga abdomen seperti pada giant omphalocele
atau terdapat status klinis bayi yang buruk sehingga ada kontra indikasi
terhadap operasi atau pembiusan seperti pada bayi-bayi prematur yang memiliki
hyaline embran disease atau bayi yang memiliki kelainan kongenital berat yang
lain seperti gagal jantung. Pada giant omphalocele bisa terjadi herniasi dari
seluruh organ-organ intraabdomen dan dinding abdomen berkembang sangat buruk,
sehingga sulit dilakukan penutupan (operasi/repair) secara primer dan dapat
membahayakan bayi.Beberapa ahli, walaupun demikian, pernah mencoba melakukan
operasi pada giant omphalocele secara primer dengan modifikasi dan
berhasil.Tindakan nonoperatif secara sederhana dilakukan dengan dasar
merangsang epitelisasi dari kantong atau selaput. Suatu saat setelah granulasi
terbentuk maka dapat dilakukan skin graft yang nantinya akan terbentuk hernia
ventralis yang akan direpair pada waktu kemudian dan setelah status kardiorespirasi membaik.
Beberapa
obat yang biasa digunakan untuk merangsang epitelisasi adalah 0,25 % merbromin
(mercurochrome), 0,25% silver nitrat, silver sulvadiazine dan povidone iodine
(betadine). Obat-obat tersebut merupakan agen antiseptik yang pada awalnya
memacu pembentukan eskar bakteriostatik dan perlahan-lahan akan merangsang
epitelisasi. Obat tersebut berupa krim dan dioleskan pada permukaan selaput
atau kantong dengan elastik dressing
yang sekaligus secara perlahan dapat menekan dan menguragi isi kantong.
Indikasi terapi non bedah adalah:
Bayi dengan
ompalokel raksasa (giant omphalocele) dan kelainan penyerta yang mengancam jiwa
dimana penanganannya harus didahulukan daripada omfalokelnya.Neonatus dengan
kelainan yang menimbulkan komplikasi bila dilakukan pembedahan. Bayi dengan
kelainan lain yang berat yang sangat mempengaruhi daya tahan hidup.
Prinsip
kerugian dari metode ini adalah kenyataan bahwa organ visera yang mengalami
kelainan tidak dapat diperiksa, sebab itu bahaya yang terjadi akibat kelainan
yang tidak terdeteksi dapat menyebabkan komplikasi misalnya obstruksi usus yang
juga bisa terjadi akibat adhesi antara usus halus dan kantong.
Jika infeksi dan ruptur kantong dapat dicegah,
kulit dari dinding anterior abdomen secara lambat akan tumbuh menutupi kantong,
dengan demikian akan terbentuk hernia ventralis, karena sikatrik yang terbentuk
biasanya tidak sebesar bila dilakukan operasi. Metode ini terdiri dari
pemberian lotion antiseptik secara berulang pada kantong, yang mana setelah
beberapa hari akan terbentuk skar. Setelah sekitar 3 minggu, akan terjadi
pembentukan jaringan granulasi yang secara bertahap karena terjadi
epitelialisasi dari tepi kantong. Penggunaan antiseptik merkuri sebaiknya
dihindari karena bisa menghasilkan blood and tissue levels of mercury well above
minimum toxic levels. Alternatif lain yang aman adalah alkohol 65% atau 70%
atau gentian violet cair 1%. Setelah keropeng tebal terbentuk,bubuk antiseptik
dapat digunakan. Hernia ventralis memerlukan tindakan kemudian tetapi
kadang-kadang menghilang secara komplet.
Penatalaksanaan dengan operasi
Tujuan
mengembalikan organ visera abdomen ke dalam rongga abdomen dan menutup defek.
Dengan adanya kantong yang intak, tak diperlukan operasi emergensi, sehingga
seluruh pemeriksaan fisik dan pelacakan kelainan lain yang mungkin ada dapat
dikerjakan. Keberhasilan penutupan primer tergantung pada ukuran defek serta
kelainan lain yang mungkin ada (misalnya kelainan paru).
Tujuan
operasi atau pembedahan ialah memperoleh lama ketahanan hidup yang optimal dan menutup defek dengan cara
mengurangi herniasi organ-organ intra abomen, aproksimasi dari kulit dan fascia
serta dengan lama tinggal di RS yang pendek. Operasi dilakukan setelah tercapai
resusitasi dan status hemodinamik stabil.Operasi dapat bersifat darurat bila
terdapat ruptur kantong dan obstruksi usus.
Operasi dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu primary closure (penutupan
secara primer atau langsung) dan staged closure (penutupan secara bertahap).
II.
6 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
·
pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan maternal serum
alfa fetoprotein (MSAFP).Diagnosis prenatal defek pada dinding abdome dapat di
deteksi dengan peningkatan serum MSAFP
·
USG
·
Radiologi
Fetal sonography dapat menggambarkan kelainan genetik
dengan memperlihatkan marker struktural ,
Echocardiography
fetus untuk membantu melihat kelainan jantung.
II. 7 KOMPLIKASI
Komplikasi dini merupakan infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada
permukaan yang telanjang. Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin
disertai kelainan bawaan lain yang memperburuk prognosi.
komplikasi dari
omphalokel adalah :
- Komplikasi dini
adalah infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang telanjang.
- Kekurangan
nutrisi dapat terjadi sehingga perlu balans cairan dan nutrisi yang adekuat
misalnya dengan nutrisi parenteral.
- Dapat terjadi
sepsis terutama jika nutrisi kurang dan pemasangan ventilator yang lama.
- Nekrosis
SUMBER :
Suriadi & Yuliani, R. (2001). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi 1. Penerbit FKUI : Jakarta
Nanda Internasional.
(2009-2011). Diagnosis Keperawatan
definisi dan Klasifikasi. Jakarta : EGC.
Diagnosa Keperawatan Nanda,NIC-NOC Nursing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar